Skip to main content

Bluetooth profile

Bluetooth profile adalah suatu spesifikasi komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan satu perangkat ke perangkat lain menggunakan jalur Bluetooth . Untuk menggunakan satu fitur teknologi Bluetooth, maka suatu perangkat yang dilengkapi dengan bluetooth harus harus kompatibel dengan perangkat terhubung lainnya . A Bluetooth profile resides on top of the Bluetooth Core Specification and (optionally) additional protocols. While the profile may use certain features of the core specification, specific versions of profiles are rarely tied to specific versions of the core specification. For example, there are HFP 1.5 implementations using both Bluetooth 2.0 and Bluetooth 1.2 core specifications.
The way a device uses Bluetooth technology depends on its profile capabilities. The profiles provide standards which manufacturers follow to allow devices to use Bluetooth in the intended manner. For the Bluetooth low energy stack according to Bluetooth V4.0 a special set of profiles applies.
At a maximum, each profile specification contains information on the following topics:
•    Dependencies on other formats
•    Suggested user interface formats
•    Specific parts of the Bluetooth protocol stack used by the profile. To perform its task, each profile uses particular options and parameters at each layer of the stack. This may include an outline of the required service record, if appropriate.
This article summarizes the current definitions and possible applications of each profile.

1.1 Advanced Audio Distribution Profile (A2DP)
1.2 Attribute Profile (ATT)
1.3 Audio/Video Remote Control Profile (AVRCP)
1.4 Basic Imaging Profile (BIP)
1.5 Basic Printing Profile (BPP)
1.6 Common ISDN Access Profile (CIP)
1.7 Cordless Telephony Profile (CTP)
1.8 Device ID Profile (DIP)
1.9 Dial-up Networking Profile (DUN)
1.10 Fax Profile (FAX)
1.11 Generic Audio/Video Distribution Profile (GAVDP)
1.12 Generic Access Profile (GAP)
1.13 Generic Attribute Profile (GATT)
1.14 Generic Object Exchange Profile (GOEP)
1.15 Hard Copy Cable Replacement Profile (HCRP)
1.16 Health Device Profile (HDP)
1.17 Hands-Free Profile (HFP)
1.18 Human Interface Device Profile (HID)
1.19 Headset Profile (HSP)
1.20 Intercom Profile (ICP)
1.21 LAN Access Profile (LAP)
1.22 Message Access Profile (MAP)
1.23 Object Push Profile (OPP)
1.24 Personal Area Networking Profile (PAN)
1.25 Phone Book Access Profile (PBAP, PBA)
1.26 Serial Port Profile (SPP)
1.27 Service Discovery Application Profile (SDAP)
1.28 SIM Access Profile (SAP, SIM, rSAP)
1.29 Synchronization Profile (SYNCH)
1.30 Video Distribution Profile (VDP)
1.31 Wireless Application Protocol Bearer (WAPB)

Jenis handphone yang dapat digunakan untuk SMS Gateway via koneksi bluetooth, minimal harus mempunyai profile SPP.

Sedangkan handphone yang dapat digunakan sebagai remote notebook atau PC adalah yang mempunyai profile HID.

Comments

Popular posts from this blog

Program PHP sederhana untuk menghitung simulasi kredit

Membuat Form <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" /> <title>Untitled Document</title> <style type="text/css"> <!-- body,td,th { font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; color: #333333; } --> </style></head> <?php $harga=$_GET['harga']; $dp=$harga*0.2; ?> <body> <H2>FORM SIMULASI KREDIT </H2> <br /> <form id="form1" name="form1" method="post" action="simulasi_proses1.php"> <table width="580" border="0" cellspacing="2" cellpadding="2"> <tr> <td>Harga Kendaraan </td> ...

COMPONENT-LEVEL DESIGN

Component-level design, atau juga dikenal dengan procedural design, baru ada setelah data, arsitektur dan rancangan antarmuka dibuat terlebih dahulu. Component-level design tujuannya adalah untuk menterjemahkan model design ke bentuk software yang akan dibuat. Namun dikarenakan abstraksi model design yang sudah ada relatif tinggi sedangkan abstraksi tingkat program operasionalnya rendah, maka proses penterjemahannya ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Menurut Edsgar Dijkstra, dalam perlkuliahannya mengatakan [DIJ72]: “Software ini berbeda dibanding dengan produk lain, dimana aturannya adalah semakin tinggi kualitas akan berdampak pada harga. Orang yang benar-benar ingin memperoleh software yang dapat diandalkan akan percaya bahwa mereka harus bisa menemukan suatu alat/cara untuk menghindari memulai suatu sistem dengan bug, dan hasilnya adalah, proses programming menjadi lebih murah . . . programmer efektif . . . tidak boleh menghabiskan waktunya untuk memperbaiki debugg—mereka se...

Android studio contoh penerapan looping

Berikut adalah contoh penerapan looping pada android studio, program akan melakukan looping sebanyak 10 kali dan mencetak angka dari 1 sampai 11 . Buka dan edit file activity_main.xml seperti berikut: activity_main.xml xml version= "1.0" encoding= "utf-8" ?> < RelativeLayout xmlns: android = "http://schemas.android.com/apk/res/android" xmlns: app = "http://schemas.android.com/apk/res-auto" xmlns: tools = "http://schemas.android.com/tools" android :layout_width= "match_parent" android :layout_height= "match_parent" tools :context= "daniyusuf.com.contohlooping.MainActivity" > < TextView android :id= "@+id/txt_looping" android :layout_width= "match_parent" android :layout_height= "wrap_content" android :text= "Hello World!" app :layout_constraintBottom_toBottomOf= "parent" ...