Skip to main content

Contoh Proposal Skripsi


PROPOSAL SKRIPSI

Judul

Analisis Perbedaan Kepuasan Kerja Karyawan Dan Karyawati Bagian Promosi Penjualan ‘Kendaraan Roda Empat’ Pada PT. Maju Terus, Tahun 2010.


1.Latar Belakang

Pimpinan PT. Maju Terus dalam menjalankan roda manajemennya berhadapan dengan pengambilan keputusan terutama masalah-masalah yang muncul secara tidak terstruktur. Manajemen telah merasakan bahwa lima tahun terakhir ini cukup banyak masalah eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti dengan munculnya produk nasional, akibatnya kebutuhan tenaga promosi penjualanpun meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas.

Tenaga-tenaga baru yang direkrut secara kasat mata telah mempengaruhi mental sebagian pegawai lama yang berdampak pada munculnya rasa ketidakpuasan, hal ini disebagkan anggapan mereka bahwa pegawai-pegawai baru memiliki kelebihan-kelebihan yang mana cepat atau lambat akan mempengaruhi keberadaan pegawai lama secara negatif.

2.Identifikasi Masalah

Masalah ketidak puasan kerja karyawan itu dapat terjadi oleh karena berbagai sebab yang bertumpu pada bagaimana manajemen PT. Maju Terus menyediakan perangkat peraturan dan bagaimana implementasinya khususnya mengenai hal-hal kepegawaian. Oleh sebab itu, akan dikumpulkan alternatif-altenatif sebag terjadinya masalah yang pada gilirannya nanti akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan peneliti.

Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:
  • Apakah setiap keryawan memiliki job description dalam melakukan tugas sehari-hari?
  • Apakah setian karyawan bekerja sesuai dengan job description-nya?
  • Apakah peraturan karyawan telah disosialisasikan sehingga karyawan tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
  • Bagaimanakah tingkat kepuasan kerja karyawan dan karyawati terhadap kebijakan kerja yang diterapkan manajemen.
  • Bagaimana tingkat kepuasan kerja pegawai tetap terhadap pegawai baru?
3. Batasan Masalah

Untuk meneliti seluruh identifikasi masalah di atas memelukan suatu usaha dari peneliti. Jika peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan kemampuan maka penelitian hanya akan dibatasi pada:

  • Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan dan karyawati tetap terhadap kebijakan kerja yang diterapkan manajemen.
  • Bagaimana tingkat kepuasan kerja pegawai tetap terhadap pegawai baru?

4.         Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya akan menggunakan data karyawan bagian promosi yang telah bekerja di atas 3 bulan serta data pada tahun 2010 saja.

5.         Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Batasan Penelitian yang telah ditulis di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu “Suatu analisis mengenai persepsi kepuasan kerja pegawai tetap terhadap kebijakan manajemen SDM serta terhadap pegawai bagu di PT. Maju Terus tahun 2010.”

6.         Hipotesis Penelitian

Oleh karena hipotesis itu merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementaranya adalah terlah terjadi perbedaan kepuasan kerja di antara kedua kelompok karyawan dan karyawati tetap, maka berdasarkan penelasan lain di atas, penulis membuat hiposesisnya seperti di bawah ini.

  • Ada perbedaan yang nyata antara kepuasan kerja karyawan dan karyawati terhadap kebijakan manajemen.
  • Ada perbedaan yang nyata antara kepuasan kerja karyawan dan karyawati terhadap karyawan baru.

7.         Metode Penelitian

a.       Metode dan Desain Penelitian

Metode riset yang akan dipakai adalah metode Deskriptif pendekatan Studi Kasus yang memakai desain Deskriptif, yaitu dengan memecah suatu kasus ketidak puasan kerja di PT. Maju Terus, Jakarta.

b.      Jenis Data dan Variabel

Jenis data yang dikumpulkan berupada data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif serta terdiri dari data primer dan sekunder.

Data primer diambil langsung dari perusahaan yang terdiri atas:

  • Gambaran umum perusahaan.
  • Bidang usaha.
  • Peraturan keryawan.
  • Keadaan manajemen yang berhubungan dengan keputusan-keputusan kepegawaian.
  • Hasil wawancara dan penyebaran kuesioner.
  • Hasil pengamatan langsung.

Data sekunder diambil dari membaca buku dan literatur lainnya yang terdiri atas:

  • Peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan.
  • Hasil riset tentang kepuasan kerja oleh peneliti sebelumnya yang masih relevan.
  • Buku-buku teks mengenai manajemen sumber daya manusia yang datanya masih relevan untuk digunakan.

c.       Responden

Yang menjadi responden adalah para pimpinan, para kepala bagian dan karyawan yang bersangkutan dengan bagian masing-masing.

d.      Teknik Penumpulan Data
  • Teknik observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap karyawan yang sedang bekerja.
  • Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pimpinan, kepala bagian dan beberapa karyawan untuk mendapatkan informasi.
  • Teknik kepustakaan, yaitu dengan mencari data pada laporan-laporan bulanan yang ada di perusahaan.
  • Teknik penyebaran kuesioner, yaitu dengan membagi-bagikan kuesioner kepada karyawan agar dapat mengisi formulir isian secara obyektif.

8.         Tinjauan Pustaka

Manusia pada hakikatnya mempunyai motivasi, minimal yaitu motivasi hidup,sehat, kuat, dan selamat atau terhindar dari malapetaka. Motivasi berasal dari bahasa latinmovere, yang berarti bergerak atau dalam bahasa Inggrisnya, to move.Motivasi juga membicarakan tentang bagaimana caramendorong semangat kerja seseorang, agar mau bekerja dengan memberikan secara optimal kemampuan dan keahliannya guna mencapai tujuan organisasi.

Menurut Berelson dan Steiner, motiivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi.Selain itu menurut Wayne F. Casio, motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya, misal : rasa lapar, haus, dan dahaga. Sedangkan teori motivasi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, adalah bahwa manusia ditempat kerjanya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang.Menurut Schunk,et al.,(2010), Motivasi adalah proses melalui kegiatan pencapaian tujuan yang telah mendorong dan berkelanjutan.

Dengan diketahuinya kondisi kepuasan kerja hendaknya manajemen merancang dan menerapkan suatu strategi bagu agar masalah kepuasan kerja ini dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan, sehingga motivasi kerja terus menaik, produktivitas menaik dan pada akhirnya keuntungan perusahaan pun menaik.



9.   Kerangka Pemikiran


   

Kepuasan kerja karyawan akan diteliti karena disinyalir telah terhadi masalah yang perlu segera ditangani. Data akan dikumpulkan daru sisi, yaitu dari sisi karyawan tetap dan kontrak. Dengan menggunakan metode JDI dan alat-alat analisis statistika akan dapat diketahui aspek-aspek mana dari kepuasan kerja yang belum terpenuhi. Lalu dengan diketahuinya penyebab tersebut, manajemen harus dapat mengambil keputusan baik yang terstruktur, maupun yang tidak terstruktur untuk mengatasi masalah di atas. Juga dalam hal penyusunan rencana kerja mendatang, yaitu dengan memasukkan hal-hal yang dapat menanggulangi masalah kepuasan kerja semaksimal mungkin, termasuk dengan memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki.

Comments

Popular posts from this blog

Program PHP sederhana untuk menghitung simulasi kredit

Membuat Form <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" /> <title>Untitled Document</title> <style type="text/css"> <!-- body,td,th { font-family: Geneva, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; color: #333333; } --> </style></head> <?php $harga=$_GET['harga']; $dp=$harga*0.2; ?> <body> <H2>FORM SIMULASI KREDIT </H2> <br /> <form id="form1" name="form1" method="post" action="simulasi_proses1.php"> <table width="580" border="0" cellspacing="2" cellpadding="2"> <tr> <td>Harga Kendaraan </td> ...

COMPONENT-LEVEL DESIGN

Component-level design, atau juga dikenal dengan procedural design, baru ada setelah data, arsitektur dan rancangan antarmuka dibuat terlebih dahulu. Component-level design tujuannya adalah untuk menterjemahkan model design ke bentuk software yang akan dibuat. Namun dikarenakan abstraksi model design yang sudah ada relatif tinggi sedangkan abstraksi tingkat program operasionalnya rendah, maka proses penterjemahannya ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Menurut Edsgar Dijkstra, dalam perlkuliahannya mengatakan [DIJ72]: “Software ini berbeda dibanding dengan produk lain, dimana aturannya adalah semakin tinggi kualitas akan berdampak pada harga. Orang yang benar-benar ingin memperoleh software yang dapat diandalkan akan percaya bahwa mereka harus bisa menemukan suatu alat/cara untuk menghindari memulai suatu sistem dengan bug, dan hasilnya adalah, proses programming menjadi lebih murah . . . programmer efektif . . . tidak boleh menghabiskan waktunya untuk memperbaiki debugg—mereka se...

Android studio contoh penerapan looping

Berikut adalah contoh penerapan looping pada android studio, program akan melakukan looping sebanyak 10 kali dan mencetak angka dari 1 sampai 11 . Buka dan edit file activity_main.xml seperti berikut: activity_main.xml xml version= "1.0" encoding= "utf-8" ?> < RelativeLayout xmlns: android = "http://schemas.android.com/apk/res/android" xmlns: app = "http://schemas.android.com/apk/res-auto" xmlns: tools = "http://schemas.android.com/tools" android :layout_width= "match_parent" android :layout_height= "match_parent" tools :context= "daniyusuf.com.contohlooping.MainActivity" > < TextView android :id= "@+id/txt_looping" android :layout_width= "match_parent" android :layout_height= "wrap_content" android :text= "Hello World!" app :layout_constraintBottom_toBottomOf= "parent" ...